Alkisah, suatu ketika Umar Bin Abdul Azis sedang berada di kantor untuk kerja lembur. Keadaan ruangan sangat gelap hingga terpaksa memasang lampu pelita. Seseorang datang dan masuk kantor khalifah setelah diijinkan. Tiba-tiba Umar memadamkan api pelita itu, seketika itu khalifah mematikan lampu kamarnya dan mempersilahkan anaknya masuk. " lho kok lampunya dimatikan?"tanya anaknya sambil keheranan, maka beliau berbicara dengan anaknya dalam keadaan gelap, melihat hal tersebut para pegawainya merasa heran.
"Mengapa Amirul Mukminin melayani tamu dalam keadaan gelap?" tanya seorang pegawai khalifah.
" Yang tadi datang adalah keluargaku. Dia datang kepadaku karena ada urusan pribadi, sedangkan lampu pelita adalah milik negara. Oleh sebab itu, ketika aku berbicara masalah pribadi, aku padamkan lampu tersebut karena tak mau terpakai milik negara."kata Umar bin Abdul Aziz.
selalu ingin menjadi lebih baik, suka yang pasti g suka yang abu-abu, instropeksi diri lagi dan lagi...
Senin, 10 Desember 2012
Bahagia itu sederhana........
Bahagia itu disaat banhun bwt sholat tahajud gengan khusu'
Bahagia itu disaat menyelesaikan smua pekerjaan rumah
Bahagia itu hujan dimalam dan pagi hari,hehehe
Bahagia itu minum teh sendiri sambil liat pohon2 diluar
Bahagia itu bisa melewati masalah berat
Bahagia itu bisa tertawa.
Bahagia itu disaat menangis.
Bahagia itu disaat kita ketemu sm org yg kita sayangi
Bahagia itu disaat menyelesaikan smua pekerjaan rumah
Bahagia itu hujan dimalam dan pagi hari,hehehe
Bahagia itu minum teh sendiri sambil liat pohon2 diluar
Bahagia itu bisa melewati masalah berat
Bahagia itu bisa tertawa.
Bahagia itu disaat menangis.
Bahagia itu disaat kita ketemu sm org yg kita sayangi
Teladan sebagai sikap anti korupsi (abdul Malik, Varia Peradilan Hukum Edisi 324))
Pemimpin adalah sosok panutan bagi rakyatnya/bawahannya. Dan setiap manusia adalah pemimpin, setiap gerak gerik dan perilaku seorang pemimpin menjadi perhatian publik/orang lain. Ketika Ia tidak mencontohkan hal baik tentu akan ada banyak yang kecewa dan mencemoohkan atas perilakunya. Tanggung jawab besar dan pelayanan yang menjadi kewajiban melekat pada diri seorang pemimpin tentu harus menjadikannya lebih berhati-hati dan menggunakan jabatan yang dimiliki sebaik mungkin. Selain itu orang yang pertama akan dihisab kelak di Padang Mahsyar adalah pemimpin dengan amanah yang diemban. Apalagi saat ini berbagai kasus korupsi merebak di berbagai lini dan sudah menjadi hal tontonan yang terbuka.
Ditengah-tengah masa dimana kemerosotan moral bagitu terang-terangan ditunjukkan oleh sebagai para pemimpin di sekitar kita, di tengah-tengah krisis kepimpinan, tawuran dari kalangan masyarakat biasa sampai kalangan elit pun tampak dengan jelas dihadapan mata, seiring dengan perjalanan waktu sering sekali kita menilai ukuran kesuksesan dan kegagalan seseorang karena faktor fasilatas yang dia punya. Para pemimpin berlomba-lomba menggunakan fasilitas yang serba "wah" dengan dalih guna memperlancar kerjanya dalam melayani rakyat dan dalam mengemban amanah pembangunan. Sehingga rumusannya adalah semakin baik fasilitas pemimpin itu berkorelasi positif dengan kinerjanya. Kadang menyatakan dengan tegas '"saya tidak korupsi apa yang akan saya ambil. Benarkah demikian?".
Korupsi bagaikan jamur yang subur tumbuh tanpa kendali bisa jadi terorganisasi dari paparan tersebut jelas-jelas tentu kita akan menyatakan dengan tegas tidak....., tidak perlu......, tidak usahlah jawaban semua orang tentu akan mengarah pada satu kata yaitu "TIDAK". Dalam melakukan korupsi setidaknya ada 3 faktor penting: yaitu subjek (orang), kesempatan dan objek, subjek tentunya menyangkut perilaku seseorang kesempatan tentunya menyangkut ruang dan waktu sedangkan objek materi untuk kebutuhan subjek.
Ketiga faktor itu setidaknya dapat melihat "kita sebagai pemimpin". Di sini tidak akan membicarakan korupsi seperti yang kita dengar, lihat, akan tetapi akan melihat dari sisi lain dengan menyampaikan pesan dan kesan dari kisah " LAMPU PADAM dan SEPOTONG ROTI" yang merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan benarkah kita tidak korupsi???
Langganan:
Postingan (Atom)